Minggu, 09 Juni 2013

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA



Maraknyanarkotikadanobat-obatanterlarangtelahbanyakmempengaruhi mental dansekaliguspendidikanbagiparapelajarsaatini.Masadepanbangsa yang besarinibergantungsepenuhnyapadaupayapembebasankaummudadaribahayanarkoba. Narkobatelahmenyentuhlingkaran yang semakindekatdengankitasemua.Temandansaudarakitamulaiterjeratolehnarkoba yang sering kali dapatmematikan.SebagaimakhlukTuhan yang kiandewasa, seharusnyakitasenantiasaberfikiryjernihuntukmenghadapiglobalisasiteknologidanglobalisasi yang berdampaklangsungpadakeluargadanremajapenerusbangsakhususnya.Kita harusmemerangikesia-siaan yang di akibatkanolehnarkoba.
I    PenyebabPenyalahgunaanNarkoba
1.      a. Kegagalan yang di alamidalamkehidupan
Tidakmemiliki rasa percayadiriataupunkurangmendapatkasihsayang orang tuadapatmenyebabkantimbulkanpenyalahgunaannarkoba di kalanganremaja.Misalnyasaja, orang tua yang terbilangsuksesdalamberkarirtetepikurangmemberiperhatiankepadakeluarga, adanyaperselisihan di keluargahinggamengalamikehancuran (Broken Home).
b.   Pergaulan yang bebasdanlingkungan yang kurangtepat.
Menurutteori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jikaseoranganak di tempatkanpadasuatulingkungantertentu, makasulitlahbagikalangantersebutuntukmengubahpengaruhnya, terlebihlagijikalingkunganitusangatkuatmempengaruhianaktersebut. Dengandemikianuntukmencegahpenggunaannarkoba, maka  land scape (lingkungan) yang baiksaatiniadalahlingkungan Islam. Sebagai orang tuaseharusnyadapatmemperingatkananaknya agar tidakbergauldenganteman yang berakhlaktidakbaik.
1.      c. Kurangnyasiraman agama
Untukmemeranginarkoba, upaya yang perlu di lakukanadalah       membangkitkankesadaranberagamadanmenginformasikanhal-hal yang positifdanbermanfaatkepadapararemaja.Karena, padazamansekaranginisangtsedikitpararemaja yang sadarakanpentingnyasiraman agama.
1.      d. Keinginanuntuksekadarmencoba
Keyakinanbahwabilamencobasekalitakkanketagihanadalahsalahsatupenyebabpenggunaannarkoba, karenasekalimemakainarkobamakamengalamiketagihandansulituntuk di hentikan.Makadariitu, bilaseseoranginginterhindardarinarkoba, harusdapatmenjauhkandirinyadarihal-hal yang memungkinkanuntukmencobadanbersentuhandengannarkoba.
II.  Narkoba Yang BanyakBeredar Di Masyarakat.
Ada banyakjenisnarkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakanolehremaja, antara lain:
·         Ganja, di sebutjugadenganmariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.
·         Heroin, di sebutjugadenganputaw, putih, PT, bedak, etep.
·         Morfin, yaitunarkoba yang di olahdaricandu/opium yang mentah.
·         Kokain, di sebutjugadengan crack, coke, girl, lady.
·         Ekstasi, di sebutjuga  denganineks, kancing.
·         Shabu-shabu, di sebutjugadenganes, ss, ubas, kristal, mecin.
·         Amphetamin, di sebutjugadengan speed.
#  ZatHirup
Berbagaijenisbahanperekat yang di pasarkansebagaibahanbangunanjugasering kali di salahgunakanuntuk di hirup, antara lain: lemkayu (sejanisaicaaibon), cat, thinner.
#  ObatPenenang, di sebutjugapilkoplo
berbagaiobatpenenangdanobattidur (anti-insomnia) jugasring di pakaiolehpecandunarkoba. Obat-obatan in masukdaftar G danpsikotropika, tetapi di perjualbelikansecarabebas di kios-kios kaki lima.
1.      a. AkibatPenyalahgunaanNarkobaTerhadapKesehatan.
Secarakeseluruhanobat-obataninidapatmenimbulkangangguan-gangguanpadasistemsarafmanusia, jugapada organ-organ tubuhmanusia.Narkobajugaakanmengakibatkankcanduan/ketagihankepadapemakainyadanapabilapemakaian di hentikan, dapatmengakibatkankematian. Ciri-cirikecanduanantara lain: kejang, sakitperut, badangemetar, muntah-muntah, matadanhidungberair, hilangnyanafsumakandanhilangnya/berkurangnyaberatbadan.
1.      b. AkibatPenggunaanNarkobaTerhadapLingkungan Di Masyarakat
Penggunaannarkobadapatmenghilangkankesadaranpemakainya, menyebabkan paranoia (linglung), jugadapatmembuatpemakainyamenjadiganasdan liar sehinggadapatmenggangguketentraman di masyarakat.
Untukmendapatkanbarang-barang haram itu, di perlukantidaksedikitbiaya, sehinggadapatmenimbulkanperbuatan-perbuatankriminalsepertipencurian, perampasanataupunpertengkarandantidaksedikit pula yang menimbulkanpembunuhan.
III  Pencegahan Dan PenanggulanganTerhadapPenyalahgunaanNarkoba
Ada banyakhaluntukmencegahpenggunaannarkobaantaralainadalah:
·         membangkitkankesadaranberagama, menginformasikanhal-halpositifdanbermanfaat.
·         Selektifdalammemilihteman.
·         Selektifdalammemilihmakanandanminuman.
·         Menghindarkandiridarilingkungan yang tidaktepat.
·         Membentukkelompok-kelompokkecil yang salingmengingatkan.
·         Bilaberhadapandengan orang/teman yang mulaibersentuhandengannarkoba, gunakankasihsayang  untukmenariknyakejalanhidup yang lebihsehat.
·         Mengetahuifakta-faktatentangnarkobatermasukakibat-akibat yang di timbulkanolehbarang-barang haram tersebut.

Pasokan Terputus, Harga Sembako Melonjak


     Kenaikan harga Bawang                      



Menjelang bulan suci Ramadan, harga berbagai bahan kebutuhan pokok alias sembako di semua pasar tradisonal di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mulai merangkak naik.

 Kenaikan harga tertinggi di sejumlah pasar tradisional di Polewali Mandar, terutama terjadi pada sayur-mayur. Cabai keriting, misalnya, naik hampir seratus persen dari semula Rp 18 ribu menjadi Rp 32 ribu. Demikian pula dengan bawang merah yang sebelumnya dijual Rp 7.000 per kilogram, kini melonjak hingga Rp 19 ribu per kg.
Harga gula pasir juga naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Padahal pekan lalu masih dijual di kisaran Rp 9.000 per kilogram. Komoditas yang juga mengalami kenaikan adalah telur ayam, minyak goreng, dan tepung terigu.
Selain menjelang bulan suci Ramadan, kenaikan harga kebutuhan sembako di Polewali Mandar juga dipicu terputusnya suplai sembako dari sejumlah daerah penyangga seperti Enrekang, Duri, dan Pinrang. Terutama, akibat runtuhnya Jembatan Pajalele di Pinrang.
Kenaikan harga kebutuhan pokok juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Magelang, Jawa Tengah. Seperti di Pasar Muntilan, Magelang, kenaikan harga bervariasi mulai dari lima ratus hingga lima ribu rupiah.
Harga cabai mengalami kenaikan cukup tinggi. Cabai rawit yang biasanya dijual 16 ribu rupiah per kilogram, kini melonjak hingga Rp 22 ribu. Demikian pula cabai keriting yang naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada telur dan daging yang rata-rata naik dua ribu hingga lima ribu rupiah per kilogram.
Sedangkan minyak goreng curah hanya mengalami kenaikan berkisar seribu rupiah per liter. Kenaikan ini dikeluhkan para ibu rumah tangga, apalagi menjelang bulan suci Ramadan.
Kondisi serupa terjadi di Grobogan, Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan di Pasar Purwodadi, Grobogan, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan bervariasi. Harga beras, baik kualitas rendah, medium maupun tinggi, rata-rata naik Rp 500 rupiah.
Sedangkan harga telur ayam naik cukup tinggi, dari 12 ribu rupiah menjadi 17 ribu rupiah per kilogram. Pun demikian cabai yang naik rata-rata dua ribu rupiah per kilogram.
Menurut para pedagang, kenaikan harga terjadi hampir setiap hari dalam sepekan terakhir. Meski harga naik, omzet pedagang justru menurun. Ini lantaran banyak pembeli mengurangi jumlah pembelian untuk menyiasati kenaikan harga.





Harga Bawang Merah Tembus Rp 50 Ribu/Kg

GUNUNGSUGIH (ME): Harga bawang merah dan bawang putih di pasar tradisional di sejumlah kota di tanah Air terus naik dalam sepekan terakhir tak terkecuaili di Lampug Tengah (Lamteng). Dari pantauan Media Ekonomi  di sejumlah pasaran daerah setempat,  harga bawang merah dan bawang putih  melambung hingga mencapai Rp45.000-Rp50.000/kg, jauh lebih tinggi dibandingkan pada pertengahan bulan lalu, berkisar Rp20.000-Rp30.000 /kilogram (kg).“Kenaikan harga bawang ini tentu sangat memberatkan warga,
” kata Novi, salah satu konsumen di Plaza Bandarjaya Lamteng akibat harga yang melambung itu, banyak warga yang urung membeli bawang atau hanya membeli secukupnya saja.”Harga bawang sekarang ini sangat tinggi, tidak tahu apa penyebabnya,ia menyebutkan harga bawang merah telah mencapai Rp45.000/kg, sedangkan harga bawang putih di atas Rp48.000/kg.
Harga bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar di Lampung Tengah sebenarnya sudah naik sejak pekan terakhir Januari 2013. Saat itu harga bawang merah sudah mencapai Rp24.000/kg, sedangkan harga bawang putih Rp16.000-Rp17.000/kg.
Menurut Yuliana,salah satu pedagang di Plaza Bandarjaya harga bawang putih dan bawang merah ini naik disebabkan petani di pulau jawa banyak yang gagal panen,”kita disini ngambil barang dari luar Lampung,jadi kalau dari sana nya naik otomatis kami juga ikut menaikan harga disini”ujarnya
Masih dikatakan”kini omsed kami jadi menurun drastis akibat dari melambungnya harga,dan ditakutkan barang bisa membusuk karna jarangnya pembeli,harapan kami mudah-mudahan  secepatnya harga bisa normal kembali biar pembeli bisa ramai lagi.                                                                      





Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKS, Habib Nabiel Almusawa meminta Pemerintah untuk menyiapkan solusi dan langkah-langkah guna mengatasi permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga bawang putih yang terus melonjak dalam dua pekan terakhir di atas Rp 50.000 per kilogram.
Menurutnya, ada dua langkah yang bisa ditempuh, yaitu langkah jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi dan operasi pasar, serta membongkar dan menindak tegas spekulan yang mengambil untung dibalik kenaikan harga bawang.
“Sebagai solusi jangka panjangnya, maka swa sembada bawang melalui penyediaan lahan harus terus diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swa sembada produk pertanian terkendala ketersediaan lahan,” ujarnya.
“Menurut informasi yang saya terima, banyak importir bodong yang tidak semestinya dapat kuota dan menjual-belikan kuota impor. Nah, kita minta semua pihak dari kementerian terkait; Kemendag, Kementan, dan Kemenko untuk membuka siapa dalang dari kenaikan harga bawang secara drastis ini?” tambah Habib Nabiel.
Nabiel Almusawa melajutkan, “Jangan hal ini seolah-olah hanya persoalan Kementan saja, sedangkan kementerian yang lain saling lempar tanggungjawab. Jika setiap persoalan kenaikan/penurunan harga bahan pangan ditujukan kepada Kementan, ini menjadi pertanyaan. Apalagi belum apa-apa Gita Wiryawan selaku Menteri Perdagangan sudah membuat pernyataan di media elektronik akan menghapuskan bea impor. Kalau para pemangku kebijakan berpikirnya simplistis dan tidak menyelesaikan substansi masalah, akan jadi apa bangsa ini?”
“Sikap pragmatis dan kepentingan bisnis jangan mengabaikan semangat bangsa ini untuk mandiri dan berdaulat. Dia menambahkan, bercermin pada realitas dan fenomena global, lazim jika pemerintah juga berpihak kepada petani dan kepentingan nasional. Salah satunya dengan kebijakan membatasi impor”, pungkasnya.
Redaktur: Hendra
Topik: Harga Bawang



Kenaikan Harga Cabai


            Dalam essay  ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenai segala sesuatu tentang cabai. Seperti yang telah kita tahu bahwa harga cabai sedang melonjak tinggi. Tentu ini telah menjadi pertanyaan yang besar dalam benak rakyat indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi dengan harga cabai di Indonesia? Apa yang menjadi faktor kenaikan harga cabai lokal? Apakah masuknya cabai lokal ke Indonesia mempengaruhi penjualan cabai lokal? Apa pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia?

III.a. Faktor – Faktor Yang Dianggap Sebagai Pemicu Kenaikan Harga Cabai Di Indonesia.

            Kita mengetahui bahwa apabila ada akibat, pasti ada sebab di belakang semua ini. Kita akan melihat beberapa faktor yang memicu kenaikan harga cabai di Indonesia.
            Menurut Hasannudin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura, permasalahan tingginya harga cabai yang terjadi di Indonesia hanya terjadi pada para pedagang saja, sedangkan pada petani, hanya sekitar Rp. 20.000,00 per kilogram nya.
            Menurut beliau, ada empat faktor yang memicu naiknya harga cabai pada saat sampai pada tangan pedagang, diantaranya;
a.       Tanaman cabai merupakan komoditas barang yang cepat membusuk jika terkena hujan terus menerus.
b.      Biaya transportasi menjadi sangat mahal pada saat musim hujan karena terjebak kemacetan dan resiko yang cukup tinggi dalam hal keselamatan.
c.       Bunga bank yang relatif tinggi hingga petani cabai sulit untuk mendapatkan modal.
d.      Maraknya pungutan liar dalam proses pengiriman cabai ke tangan pedagang sehingga membuat harga nya semakin mahal.
Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ), Rusman Heriawan pun mengemukakan pendapatnya tentang kenaikkan harga cabai di Indonesia. Beliau mengemukakan bahwa kenaikkan harga cabai dikarenakan anomali musim, yang menyebabkan produktifitas cabai menurun, seperti kurangnya sinar matahari, busuk, ada penyakit jamur, kuning, dan patek.
Disini kita bisa menyimpulkan bahwa faktor cuaca adalah faktor yang paling mempengaruhi kenaikkan harga cabai di Indonesia. Cuaca yang tidak menentu, membuat para petani bingung. Pada awal tahun 2010, BMKG mengemukakan bahwa pada bulan April akan terjadi musim kemarau, padahal kenyatanya musim hujan yang datang. Lalu memberi prediksi lagi bahwa bulan Juli akan menjadi musim kemarau, namun pada kenyataannya yang datang adalah musim hujan. Oleh karena itu para petani cabai menanam tanaman hortikultura dan palawija seperti cabai dan bawang yang tentunya tidak bisa dihasilkan secara optimal pada saat musim hujan.

III.b. Perbandingan harga cabai lokal dan cabai impor.
Berikut adalah perbandingan harga cabai lokal dengan harga cabai impor yang sudah saya rangkum dari beberapa sumber.
Cabai Lokal
Cabai Impor
 Cabai Merah Besar
Rp90.000
Cabai Merah Besar
Rp45.000
Cabai rawit merah
Rp85.000
Cabai rawit merah
Rp50.000

            Dari sini kita dapat melihat bahwa perbandingan harga cabai di Indonesia denga harga cabai impor cukup jauh berbeda. Bahkan mencapai perbandingan sebesar 50%. Walaupun beberapa masyarakat mengatakan bahwa rasa pedas cabai impor tidak lebih pedas dari cabai lokal, namun pada kenyataannya, cabai impor sukses meraja lela di pasar lokal.
            Perlu diketahui disini, bahwa pada saat ini pasokan cabai impor yang masuk dalam pasar tradisional adalah sebanyak 15 ton per harinya. Bayangkan bahwa sebanyak itukah cabai impor yang masuk setiap harinya ke pasar tradisional. Ini tentu saja akan membuat permintaan akan cabai lokal akan menurun drastis.

III. c. Akibat Yang Terjadi.
a.       Permintaan akan cabai lokal akan menurun drastis.
b.      Petani cabai akan terus mengalami kerugian karena cuaca ekstrim yang sedang terjadi di Indonesia.
c.       Penawaran akan barang cabai yang semakin tinggi, tidak diimbangi dengan permintaan dan minat para pembelinya, yang akan membuat penumpukan cabai dan pembuangan secara sia-sia karena cabai termasuk komoditi barang yang mudah busuk.
d.      Pendapatan petani yang akan terus menurun.

III.d. Langkah-Langkah dan Usaha-Usaha Penyelesaian Masalah
            Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis usaha-usaha apa saja yang dapat sekiranya mengurani atau bahkan mengatasi permasalahan ini. Berikut adalah pendapat dari Hasanudin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, dia mengemukakan bahwa untuk menjamin produksi cabai agar dapat mencapai target, dia menyiapkan beberapa langkah, yaitu;
a.       Melakukan kerja sama dengan swasta untuk membangun “ Cold Storage ”, sebuah ruangan pendingin agar kesegaran cabai tetap terjaga dan tahan lama sehingga tidak mudah busuk.
b.      Membuat “ Shading Net ”, sebuah tenda naungan untuk melindungi tanaman cabai dari curah hujan yang tinggi.
c.       Menggalakkan program penanaman cabai di pekarangan, yang ditujukkan kepada ibu-ibu rumah tangga agar intensitas curah hujan yang diterima dapat diatur.
Selain itu, pemerintah juga harus memulai merencanakan beberapa langkah agar permasalahan ini dapat diatasi, yaitu
a.       Melakukan “terjun lapangan”, agar pemerintah dapat melihat langsung keadaan yang sebenarnya tejadi.
b.      Melakukan pendekatan dan konsultasi dengan para petani cabai agar dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan cabai gagal panen.
c.       Melakuakan investigasi pasar, agar pemerintah dapat menganalisa perbedaan harga cabai pedagang dengan harga cabai petani.
d.      Menyiapkan pembasmi hama yang dapat dijual kepada para petani untuk menekan jumlah hama dan penyakit pada tanaman cabai.
e.       Memperketat pengawasan terhadap biaya transportasi pengiriman cabe dari daerah, agar tidak terjadi pungutan liar yang dapat menaikkan harga cabai pada saat sampai ke tangan pedagang.
f.       Tidak menetapkan suku bunga yang terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan investasi petani cabai menurun, sehingga penyimpanan untuk masa yang akan datang tidak ada, dan tidak akan meningkatkan pendapatan nasional Indonesia.
g.      Pemerintah dapat membatasi pemasukkan cabai impor, agar dapat memberi kesempatan pada para petani untuk mengoptimalkan penjualan cabainya.

            Apabila harga cabai relatif lebih mahal / naik, maka akan berdampak pada penurunan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi turun. Dan sebaliknya bila harga suatu barang relatif murah / turun, maka akan berdampak pada peningkatan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi naik pula. Namun lain halnya dengan penawaran, apabila harga cabai sedang naik, maka akan meningkatnya pula penawaran akan barang tersebut. Dan sebaliknya jika harga barang sedang turun, maka akan menurunnya pula penawaran akan barang tersebut.
            Pemicu kenaikkan harga cabai disebabkan oleh faktor cuaca yang ekstrim di Indonesia. Oleh sebab itu, harga cabai impor yang relatif lebih murah dapat menarik daya beli masyarakat Indonesia yang tingkat perekonomiannya masih dibilang rendah. Dengan masuknya cabai impor ke Indonesia, maka akan sangat berpengaruh pada pendapatan serta permintaan akan barang cabai ini. Jika Indonesia terus mengalami keadaan seperti ini, maka petani cabai akan mengalami kerugian karena mengingat bahwa cabai adalah kopmoditas barang yang mudah busuk.
            Namun semuanya tergantung pada tingkat kebutuhan masyarakat akan barang tersebut. Dan segalanya itu terlepas dari faktor apa saja yang mempengaruhi naik / turunnya harga dari suatu barang.

            Untuk pemerintah Indonesia, sebaiknya segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lakukan turun lapangan dan melihat keadaan serta kondisi sebenarnya. Dengan begitu, pemerintah dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga cabai sampai pada saat ini.
Dan tidak membiarkan produk impor lebih menguasai pasar nasional dibandingkan dengan produk nasionalnya itu sendiri, karena seperti yang kita ketahui, bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang menggantungkan kehidupannya pada bidang pertanian.